T e m b o k
kegaduhan yang kian ada semakin keras
memekakan telinga
yang kiri - kanan
mata melotot dengan urat wajah biru
menggurat........................
sementara mulut menganga
ribut yang ada bukan dari keras tembok
tapi manusia sepanjang tembok
yang penuh haru
menangis pilu
air mata bercampur darah
semakin lama semakin lemah
tanpa suara
hanya gerak - gerak angin
sejukan dada berbulu
yang penuh gejolak
sibakan kain penutup
tembok pun yang bisu
tetap bisu
ketika tangan berjabat
jabat rindu
malu
haru
kini menunggu waktu
untuk bersatu
dan tembok pun mulai retak
untuk patah
telah lama jadi pemisah
bagi rindu terpisah
cimande, ditulis ketika berlin bersatu
Minggu, 17 Mei 2009
Rabu, 06 Mei 2009
g e j o l a k
g e j o l a k
telah dua lima
waktu menggilas jaman
telah dua lima diri pesakitan
sesak rasa didada
untuk segera tumpahkan
tiada diri berday
untuk tunjukan
makin terasa
hentakan,
didada..................................
untuk muntahkan
hasrat diri leluasa
bebaskan perbedaan
negeri bersama
tiada perbedaan
buitenzorg, tanpa keterangan
telah dua lima
waktu menggilas jaman
telah dua lima diri pesakitan
sesak rasa didada
untuk segera tumpahkan
tiada diri berday
untuk tunjukan
makin terasa
hentakan,
didada..................................
untuk muntahkan
hasrat diri leluasa
bebaskan perbedaan
negeri bersama
tiada perbedaan
buitenzorg, tanpa keterangan
s e p i
S E P I
pekat gelap malam menggenang
angin semilir menghembus tembus
dingin..........................
terpaku diam menerka kelam
gejolak amara memuncak atas
gelora cinta berharap kasih
walau malam kian merayap
hati masih panas merangas
masih satu tiada berpasang
entah kapan sepi hilang
melayang jauh menuju ria
malam yang setia
temani hingga nanti
hingga kala mimpi menjemput
berpadu damba dan khayal
buitenzorg_mei 1988
pekat gelap malam menggenang
angin semilir menghembus tembus
dingin..........................
terpaku diam menerka kelam
gejolak amara memuncak atas
gelora cinta berharap kasih
walau malam kian merayap
hati masih panas merangas
masih satu tiada berpasang
entah kapan sepi hilang
melayang jauh menuju ria
malam yang setia
temani hingga nanti
hingga kala mimpi menjemput
berpadu damba dan khayal
buitenzorg_mei 1988
Langganan:
Postingan (Atom)