Jumat, 11 Februari 2011
tanpa judul
ku ketuk pintu malam
agar membuka pintu kegelapan
kan kucari sisa cahaya yang redup hampir padam
tanpa rembulan
dan sisa sisa gerimis yang mengiringi setiap derik detik
...menjadi teman seperjalanan
merengkuh asa diantara duka
antara luka yang dalam
tak lagi ada darah...........
hingga diri terbunuh lelah
dikubur sang waktu
dengan bertebar bunga rindu
yang tak lagi bawa harum..........
mencumbu malam
Mencumbu Malam
mencumbu pekat malam
dengan belaian hitam
sehingga kelam
semakin dalam
berselimut redup rembulan
menyusup sebuah angan
mengorek satu kenangan
tlah terlupakan
dada yang telah rapat
hati lama berkarat
dan berdarah dan tersayat
tak kuasa doa terpanjat
mencumbu pekat malam
dengan belaian hitam
sehingga kelam
semakin dalam
berselimut redup rembulan
menyusup sebuah angan
mengorek satu kenangan
tlah terlupakan
dada yang telah rapat
hati lama berkarat
dan berdarah dan tersayat
tak kuasa doa terpanjat
hari hampir senja
HARI HAMPIR SENJA
langkah ini mulai gontai
kala jejak menapak pantai
antara sebaris karang
ada hati meranggas
langkah ini telah tertatih
antara desiran angin merintih
jeritan camar
bawa asa bergetar
langkah ini tanpa daya
bermerah saga mentari berlalu
hingga diri terduduk dalam jiwa yang lapuk
banjarbaru, 25 Nopember 2010
langkah ini mulai gontai
kala jejak menapak pantai
antara sebaris karang
ada hati meranggas
langkah ini telah tertatih
antara desiran angin merintih
jeritan camar
bawa asa bergetar
langkah ini tanpa daya
bermerah saga mentari berlalu
hingga diri terduduk dalam jiwa yang lapuk
banjarbaru, 25 Nopember 2010
D I K
D i k
dik, usah lagukan kidung sendu
lelah malam temani haru
pada asa asa yang semu
ikuti alur waktu
telah terkuras air mata
hanya bagi sebuah luka
dengan satu cerita
adalah noktah pada usia
dalam belaian tangan malam
tak lah berteman kelam
bintang bawa salam
pada jiwa tanpa dendam
dik, usah lagukan kidung sendu
namun dendangkan senandung rindu
pada tiap detak waktu
hingga hati tanpa pilu
banjarbaru, 24 nopember 2010
dik, usah lagukan kidung sendu
lelah malam temani haru
pada asa asa yang semu
ikuti alur waktu
telah terkuras air mata
hanya bagi sebuah luka
dengan satu cerita
adalah noktah pada usia
dalam belaian tangan malam
tak lah berteman kelam
bintang bawa salam
pada jiwa tanpa dendam
dik, usah lagukan kidung sendu
namun dendangkan senandung rindu
pada tiap detak waktu
hingga hati tanpa pilu
banjarbaru, 24 nopember 2010
Langganan:
Postingan (Atom)